UMN dan Silla University Korsel Raih Hibah KOICA untuk Penguatan SDM Revolusi Industri 4.0
KOMPAS.com – Penguatan SDM unggul bidang teknologi menjadi tantangan besar Indonesia dalam memasuki era Revolusi Industri 4.0. Perguruan tinggi diharapkan mampu menghasilkan lulusan dengan kompetensi unggul bidang terkait teknologi, mulai dari mahadata (big data), IoT (internet of things) hingga keamanan siber.
Menjawab hal tersebut, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) terus membangun kolaborasi dengan perguruan tinggi dan juga industri dalam dan luar negeri.
“Saat ini, UMN mempunyai empat fakultas, yaitu Fakultas Teknik dan Informatika, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Bisnis, juga Fakultas Seni dan Desain, yang bekerja sama dengan universitas-universitas ternama di dalam dan luar negeri,” ungkap Prof. Muliawati Siswanto, Wakil Rektor bidang Hubungan dan Kerja Sama melalui rilis resmi (7/6/2021).
Tidak hanya antarperguruan tinggi, lebih jauh Prof. Muliawati menyampaikan, UMN juga telah bekerja sama dengan industri seperti Microsoft, Oracle, Huawei, dan sebagainya, dalam program magang mapun penyedia sertifikat keahlian.
Salah satu kerja sama yang dijalin UMN adalah dengan Silla University, Korea Selatan. UMN dan Silla University mendapatkan hibah dari The Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Kolaborasi kedua universitas ini mengusung proyek tiga tahun berjudul “The Establishment and Joint Operation of Indonesia-KOICA-4th Industry Revolution (IK4IR) Center”.
Proyek ini menjadikan UMN sebagai pusat pelatihan tenaga ahli di bidang industri 4.0.
Hal ini sejalan dengan harapan Rektor UMN, Ninok Leksono, yang terus mendorong berbagai kerja sama dan kolaborasi dalam mendidik dan meningkatkan kualitas SDM di bidang Tridharma Perguruan Tinggi.
Siapkan SDM unggul teknologi
Kerja sama antara UMN dengan Silla University sendiri telah berlangsung selama beberapa tahun untuk berbagai bidang akademik.
Sejak pertengahan tahun 2020, menurut Boby Arinto, Manajer Global Office UMN, Fakultas Teknik Silla University diarahkan untuk bekerja sama dengan Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) UMN dalam penyusunan proposal proyek KOICA untuk pusat pendidikan teknik dan membina tenaga ahli untuk Revolusi Industri ke-4 di Tangerang.
Dekan FTI UMN, Niki Prastomo, menjelaskan, “pada bulan Januari 2021, diinfokan bahwa proposal dengan anggaran total 898 juta Won Korea yang diajukan telah berhasil diterima.”
KOICA merupakan organisasi pemerintah yang didirikan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan untuk meningkatkan efektivitas program bantuan hibah Korea Selatan untuk negara berkembang dengan melaksanakan program pemerintah.
Hibah yang diterima dari KOICA untuk proyek ini, akan didedikasikan untuk pembangunan pusat pelatihan teknis revolusi industri ke-4 di lingkungan UMN, pengembangan kurikulum perkuliahan dan silabus, pembangunan pusat infrastruktur fasilitas.
Selain untuk peralatan pendidikan dan dua laboratorium, dana hibah juga akan dikhususkan untuk pembuatan membuat modul kuliah online tingkat sarjana yang dapat digunakan di masa pasca pandemi Covid-19.
Pusat pelatihan ini didirikan untuk menghasilkan para spesialis yang dapat mendukung pembangunan berkelanjutan di bidang teknologi revolusi ke-4 di Indonesia, terutama di wilayah Tangerang.
“Lebih lanjut lagi, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan keahlian SDM dalam smart factory, big data dan cloud engineering yang diperlukan oleh perusahaan lokal Korea,” ungkap Niki.
Ia menambahkan, “dalam jangka menengah-panjang, hal tersebut akan memberikan kontribusi yang besar dalam menciptakan lapangan kerja di Indonesia untuk sektor manufaktur dan IT.”
Proyek ini menjadi implementasi kerja sama antara Korea Selatan dan Indonesia dengan memperkuat “Kemitraan Strategis Khusus” untuk membentuk konsensus Official Development Assistance (ODA).
Keberadaan pusat pelatihan, kurikulum, fasilitas, dan modul perkuliahan dari proyek ini dapat dimanfaatkan oleh peserta pelatihan, dosen UMN, mahasiswa UMN, dan juga pihak-pihak lain di luar UMN.
Niki menambahkan, mahasiswa FTI UMN mendapatkan kesempatan untuk menggunakan pelatihan ini sebagai bagian dari skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka serta akses untuk fasilitas, bahan ajar, dan modul perkuliahan.
Tim FTI UMN yang dikoordinasi dosen program studi Teknik Komputer Aminuddin Rizal dan dosen Informatika Alethea Suryadibrata berkolaborasi sebagai mentor atau instruktur dalam proyek ini.
“Rekan-rekan dosen tersebut akan mengikuti pelatihan terlebih dahulu dalam bidang Track Big Data dan The Smart Factory Track. Selain berkoordinasi dengan pihak Silla University dalam hal akademik, pembahasan mengenai fasilitas pelatihan dan laboratorium juga sedang dilakukan,” tutup Niki.