Merdeka Energi, Vokasi UGM dan SUN Energy Kembangkan Teknologi Panel Surya
KOMPAS.com – Mendorong percepatan kemerdekaan energi baru dan terbarukan, pendidikan vokasi didorong melakukan link and match dengan dunia industri. Dengan energi bersih, baru dan terbarukan, diyakini Indonesia akan memiliki kemandirian dan daya saing lebih kuat.
Pesan dalam nuansa HUT Kemerdekaan ke-76 RI ini disampaikan Dirjen Vokasi, Wikan Sakarinto saat menyaksikan penandatanganan kerja sama Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada dan SUN Energy, pengembang proyek sistem tenaga surya di Indonesia, secara daring pada 18 Agustus 2021.
Wikan menegaskan, target nasional bauran energi sebesar 23 persen harus didukung dengan link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri.
“Urgensi penggunaan energi baru terbarukan sudah sangat terasa di Indonesia. Melalui kerjasama yang diinisiasi SUN Energy dan SV UGM, kami berharap bisa dilakukan dengan 2.200 institusi lainnya, mulai dari universitas, Iinstitut, dan politeknik,” ujar Wikan.
Ia menambahkan, “kerjasama ini wujud nyata link and match antara industri dengan institusi pendidikan serta sebagai center of excellence dan project based learning bagi dosen dan mahasiswa untuk belajar langsung dari kasus nyata di industri.”
Ke depan, Wikan menjelaskan, berbagai bentuk link and match untuk mewujudkan kemerdekaan energi dapat dilakukan antara lain; penelitian/riset bersama, project base learning, dosen tamu dari praktisi industri, hingga magang serta penyerapan tenaga kerja.
“Semoga kita bisa menyediakan ekosistem SDM yang unggul, kompeten dan terampil untuk EBT (energi baru terbarukan) ini,” harap Wikan.
Membangun ekosistem EBT
Dalam kesempatan sama, Agus Maryono, Dekan Sekolah Vokasi UGM (SV UGM), mengharapkan kerja sama antara SV UGM dan SUN Energy sesuai Tridharma perguruan tinggi dapat dilaksanakan secepatnya di tahun ini.
Sinergi tri dharma perguruan tinggi yang dimaksud di antaranya kegiatan belajar mengajar yang menghadirkan dosen praktisi dari SUN Energy untuk mendukung pengembangan kurikulum baru mengenai energi baru dan terbarukan.
Selain itu juga dilaksanakan pelaksanaan program pengabdian masyarakatdi beberapa desa, hingga penelitian teknologi tenaga surya yang diharapkan bisa mencetak lulusan berkualitas dan siap kerja di industri masa depan.
Garry Perdana, Direktur SUN Energy, menjelaskan perwujudan kerja sama antara SV UGM dan SUN Energy terdiri atas; Implementasi pembangunan PLTS sebagai energi alternatif di bangunan kampus, Pengembangan Tempat Uji Kompetensi dan Lembaga Sertifikasi Profesi di sektor energi tenaga surya, Peningkatan pengetahuan melalui kuliah umum dengan dosen tamu dari SUN Energy satu bulan sekali, Penyerapan tenaga sumber daya manusia menjadi karyawan magang, hingga pengabdian masyarakat di daerah KKN,”
“SUN Energy senang dan bangga, penandatanganan nota kesepahaman dengan SV UGM ini mengawali serangkaian kegiatan perayaan HUT ke-5 SUN Energy selama 1 bulan ke depan. Untuk itu, sesegera mungkin komitmen SUN Energy kepada SV UGM dapat dilaksanakan pada bulan ini,” ujar Garry.
Menyiapkan tenaga terampil transisi energi
Fabby Tumiwa, Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), menyampaikan setiap 1 GW akan membuka lapangan kerja hingga 20.000–30.000 dan transisi energi hijau ini diproyeksikan akan menciptakan 3,6 juta lapangan kerja hingga tahun 2050.
“Tidak ada cara lain melengkapi next generation angkatan kerja kita untuk dilengkapi dengan berbagai skill dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengarungi transisi energi,” tegasnya.
“Pemerintah membutuhkan dukungan bersama, baik pelaku usaha, asosiasi, akademisi dan generasi muda. Keterlibatan akademisi maupun generasi muda melahirkan inovasi baik dalam pengembangan EBT, pemanfaatan energi surya dan sosialisasi kepada masyarakat,” ujar Chrisnawan Anditya, Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan KESDM.
Chrisnawan mengungkapkan pihaknya menyambut baik kerja sama ini, serta berharap kegiatan ini dapat berkontribusi maksimal terhadap pengembangan EBT khususnya tenaga surya dan juga menjadi insiatif bagi pendidikan tinggi lainnya.