Warga binaan di Semarang antusias terima layanan kesehatan

Warga binaan di Semarang antusias terima layanan kesehatan

Warga binaan di Semarang antusias terima layanan kesehatan

Semarang (ANTARA) – Puluhan warga binaan di Lapas Kelas IIA Perempuan Semarang terlihat antusias menerima layanan kesehatan yang diselenggarakan secara kolaborasi berbagai pihak di antaranya Kagamadok, Asosiasi TNI dan Polri, BKKBN, serta Kementerian Hukum dan HAM.

Kegiatan pengabdian masyarakat serentak di Lapas/Rutan di 30 provinsi se-Indonesia tersebut diisi dengan beragam layanan di antaranya berupa pemeriksaan kesehatan umum, penyuluhan reproduksi, serta pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA).

Puluhan warga binaan yang kompak mengenakan setelan batik atasan dan rok warna merah tersebut terlihat rapi dan antusias mengikuti seluruh rangkaian acara pembukaan secara virtual di aula Lapas Kelas IIA Perempuan Semarang, Sabtu.

Sementara untuk layanan kesehatan dilakukan secara terpisah dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Widwiono, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Yulianto Prabowo, Kepala Lapas Kelas IIA Perempuan Semarang Kristiana, Karumkit Bhayangkara Tingkat II Semarang M Khusnan, Kakesdam IV/Dip Kolonel Ckm dr. I Nyoman Linggih berkesempatan memantau di masing-masing lokasi.

Baca juga: BKKBN apresiasi Boyolali miliki angka kekerdilan terendah di Jateng

Tidak hanya melihat dari dekat, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Widwiono juga Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Yulianto Prabowo sesekali mengajak berbincang para warga binaan dan memberikan edukasi mengenai vaksinasi COVID-19.

“Pandemi COVID-19 belum usai, jadi harus tetap jaga protokol kesehatan seperti selalu pakai masker dan sering mencuci tangan,” kata Widwiono.

Widwiono menjelaskan kegiatan layanan kesehatan tersebut untuk di wilayah Jawa Tengah selain di Lapas Kelas IIA Semarang, juga dilakukan di Lapas Kelas IIA Magelang, Lapas Kelas IIA Purwokerto, Rutan Kelas I Surakarta, Rutan Kelas IIB Salatiga, dan Rutan Kelas IIB Kudus.

Baca juga: BKKBN: Telat ke faskes sebabkan tingginya angka kematian ibu

Pesan untuk para warga binaan juga disampaikan Yulianto Prabowo yang mengatakan tidak hanya COVID-19, tetapi ada penyakit lainnya yang perlu diwaspadai seperti TBC, Malaria, diabetes, hipertensi.

“Masalah kesehatan tidak hanya COVID-19. Untuk efek setelah melakukan vaksinasi setiap orang berbeda-beda, seperti anak-anak kita yang setelah melakukan vaksinasi panas, nah untuk vaksinasi COVID-19 ini ada yang panas juga. Jadi tidak perlu khawatir,” kata Julianto.

Julianto juga mengingatkan perlunya kembali mengaktifkan Program Keluarga Berencana (KB), apalagi BKKBN juga mendapatkan amanat untuk percepatan penurunan stunting dan mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Kegiatan ini dilakukan oleh berbagai sektor ada TNI, Polri, BKKBN, Dinas Kesehatan, dan lainnya. Ini kegiatan kolaborasi yang baik untuk terus dikembangkan dan direplikasi di kemudian hari,” kata Yulianto Prabowo.

 Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Share