PWRI Blora Perkuat Dukungan Calon DPD RI Perwakilan Jateng

PWRI Blora Perkuat Dukungan Calon DPD RI Perwakilan Jateng
Blora, InfoPublik – Di penghujung tahun 2023 yang merupakan tahun kelinci air dan akan memasuki tahun 2024 yang berdasarkan kalender Cina masuk dalam Shio Naga, dipercaya memiliki makna percaya diri, cerdas dan antusias serta dipercaya tahun yang penuh keberuntungan sekaligus tantangan dalam kehidupan.
Seiring dengan momentum hal tersebut Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora menggelar kegiatan pembinaan khusus dalam rangka mendukung dan membatu suksesnya Calon DPD RI Perwakilan Jateng Ir.H.Bambang Sutrisno MM dalam pesta Demokrasi 14 Februari 2024.
Kegiatan pembinaan diikuti oleh seluruh Ketua PWRI Kecamatan dan PWRI Desa sebanyak 25 orang, Sabtu. (30/12/2024) di Ruang pertemuan kantor PWRI Kabupaten Blora Jateng.
Dalam kegiatan pembinaan diinformasikan tentang biodata Ir. H. Bambang Sutrisno, MM lahir di Klaten 22 Agustus 1958.
Ia telah memiliki banyak pengalaman di Birokrasi pernah menduduki jabatan menjadi Kepala Pekerjaan Umum di Kabupaten Tebo Jambi, mendapat amanah di Kabupaten Sukoharjo Jateng sebagai kepala Dinas Dishubkonminfo, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pendidikan, Sekwan dan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman.
Lulus S-1 dari Universitas Sebelas Maret Surakarta dan S-2 dari Sekolah Tinggi dari Ilmu Ekonomi Widya Jayakarta. Bambang panggilan akrab sehari-hari juga aktif di berbagai organisasi di antaranya KNPI, PGRI dan PWRI.
Saat ini sebagai Penasehat PWRI Jateng dan sebagai anggota DPD RI Perwakilan Jateng masa bhakti 2019-2024.
Karya yang bersejarah selama jadi anggota DPD RI adalah ikut membidani lahirnya P3K di Bumi Nusantara. “Saya mengenal beliau secara akrab ketika sama sama mengikuti sebagai peserta Diklatpim TK II tahun 2001 di Semarang,” kata Bambang Sulistya, Ketua PWRI Blora.
Ia dinilai sebagai pemimpin yang cerdas, berani, komunikatif, prasojo dan lumo (suka berbagi) serta siap mengabdi untuk kemakmuran ibu pertiwi dan kemajuan PWRI.
Sementara dalam menghadapi tahun politik yang saat ini mulai memanas Bambang Sulistya selaku ketua PWRI Kabupaten Blora juga menitipkan pesan kepada para ketua PWRI Kecamatan/Kelurahan agar tetap bisa menjadi teladan bagi para anggota PWRI dan masyarakat sekitar untuk tetap dapat mengendalian diri baik dalam bersikap,berucap maupun dalam bertindak.
Terutama dalam menghadapi berbagai imformasi dan berita hoaks. Apalagi mengikuti tren budaya arogan yang saat ini menjadi buah bibir, yaitu “Gabres/hantam dulu urusan belakang”.
Dalam ungkap falsafah jawa “kaduk wani kurang deduga”.Kaduk artinya terlalu, wani-berani dan deduga artinya perhitungan.
“Secara lugas maknanya terlalu berani kurang perhitungan. Bertindak grusa grusu tanpa berpikir panjang terhadap dampak yang akan ditimbulkan.
Mungkin tindakan kaduk wani kurang deduga itu dilandasi oleh sikap adigang, adigung dan adiguna yang merupakan ekspresi dari kesombongan diri.
Tindakan yang mendahulukan emosi atau kemarahan dari pada pertimbangan nalar atau akal yang sehat. Dan tidak peduli terhadap kerugian dan penderitaan orang yang jadi korban.Tindakan antem kromo yang mulai menjamur di tahun politik saat ini merupakan perilaku yang tidak terpuji dan tidak perlu diikuti apalagi dipuji puji.
Seperti yang telah dilakukan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) Keluarga Besar(KM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Gielbran Muhammad Noor dari Fakultas Peternakan memberi gelar kepada Presiden Joko Widodo sebagai alumnus UGM yang paling memalukan (8/12/2023).
Ia merasa bangga dan tinggi hati atas ucapan tersebut bahkan seperti tidak ada beban metal dan rasa takut atas resiko dari ucapan tersebut.
“Saya sebagai salah satu alumni UGM dari Fakultas Pertanian merasa malu dan bersyukur atas tindakan kaduk wani kurang deduga tersebut,” ucapnya.
“Mengapa malu karena sebagai orang jawa yang pernah menikmati kuliah di kampus biru seperti ada sesuatu yang hilang berupa etika kesopanan, unggah-ungguh dan tata krama yang selalu ditanamkan oleh para dosen saat itu.Karena ada ucapan ajining diri saka lati.
Dari ucapan tersebut bisa ditakar kwalitas diri seseorang.Seperti dalam perumpamaan harga botol tergatung dari isinya,kalau isinya air harga lebih murah dari pada isi madu.
Apalagi kalau isinya minyak zaitun lebih mahal lagi harganya. “Mengapa bersyukur karena ucapan Gielbran memberi jawaban tegas atas tuduhan pak Jokowi tentang ijazah palsu sudah terbantahkan karena beliau diakuhi sebagai alumni,” tegasnya.
“Disamping itu saya bisa belajar bersabar kepada Bapak Presiden Jokowi karena beliau ketika diberi predikat sebagai alumnus paling memalukan hanya menjawab dengan tersenyum. Biasa dialam demokrasi kita bebas berpendapat hanya ingat kita orang timur selalu menjujung tinggi adat sopan satun,” tuturnya
Akhirnya pembinaan ditutup dengan sebuah komitmen dari para peserta bahwa pengurus dan anggota PWRI harus berjuang untuk memenangkan Ir H.Bambang Sutrisno MM Calon DPD RI Perwakilan Jateng dalam pesta Demokrasi 2024 menjadi anggota DPD RI Perwakilan Jateng masa bhakti 2024-2029.
“Semoga Allah mengabulkan permohonan kami,” ungkapnya. (MC Kab. Blora/Guh/toeb).