Disdik Kota Semarang Perbolehkan Sekolah Tambah Jam Pelajaran
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang memperbolehkan sekolah menambah jam pelajaran pada pembelajaran tatap muka (PTM).
Hal itu sesuai ketentuan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kepala Disdik Kota Semarang, Gunawan Satpogiri memaparkan, semula PTM berlangsung selama empat jam pelajaran.
Saat ini, sekolah boleh menambah dua jam pelajaran menjadi enam jam pelajaran dalam sehari.
Pihaknya telah menyampaikan aturan baru itu kepada seluruh sekolah baik negeri maupun swasta. Aturan tersebut sudah bisa diterapkan mulai pekan ini.
“Ini sudah kami sampaikan ke negeri dan swasta. Pada prinsipnya, silakan menambah jam pelajaran, tapi kalau memang belum bisa tidak masalah. Ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah,” terang Gunawan, Kamis (25/11/2021).
Dengan bertambahnya jam pelajaran, Gunawan juga mempersilakan sekolah memberi waktu istirahat di tengah pembelajaran.
Namun, jika tidak ada waktu istirahat pun tetap diperbolehkan karena enam jam pelajaran terbilang tak terlalu lama yakni berlangsung kisaran tiga jam.
“Misal, istirahat makan dikasih waktu seperempat jam tidak apa-apa, tetap pakai prokes,” ujarnya.
Sementara itu, sambung dia, penambahan hari PTM belum dilakukan. Saat ini, PTM masih berlangsung dua hari dalam satu pekan.
Rencananya, pihaknya akan melonggarkan PTM menjadi tiga hari dalam sepekan pada Desember mendatang.
“Kalau sudah memungkinkan Desember bisa kami tambah harinya, tapi tetap disesuaikan kondisi sekolah,” ucapnya.
Gunawan memastikan, pengawasan terhadap protokol kesehatan tetap berjalan.
Wali kelas ataupun guru kelas harus tetap memantau tak hanya saat pembelajaran namun juga saat waktu istirahat.
Satgas Covid-19 masij terus aktif melakukan pemantauan dan pengawasan protokol kesehatan di sekolah.
Di samping itu, ada pula pengawasan eksternal dari puskesmas, kecamatan, Babinsa, Polsek, dan Disdik.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menambahkan, pihaknya masih fokus terhadap pelaksanaan PTM di Kota Lunpia. Dia berharap PTM bisa berjalan baik.
“Siswanya semakin mengenal sekolah dan gurunya. Gurunya juga bisa memberikan ilmu kepada siswa dengan baik dan tentu harus tetap sehat. Ini yang terus kita pantau dan sidak,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo menambahkan, Kementerian Kesehatan saat ini masih melakukan evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM).
Sedangkan, Kemendikbudristek sudah memutuskan PTM akan dilakukan Januari 2022. Menurutnya, PTM akan menimbulkan multiplier effect terhadap aktivitas pendidikan, termasuk kegiatan ekstrakulikuler.
Selama ini, kegiatan ekstrakulikuler tidak berjalan. Hal itu berdampak pada kesejahteraan para pelatih ekstrakulikuler.
“Begitu PTM, saya yakin kegiatan bisa optimal. Teman-teman bisa bekerja dengan maksimal. Ekstrakulikuler berjalan, Insyaallah kesejahtetaan akan mengikuti,” paparnya. (eyf)