Solusi Pengangguran Muda, Kemendikbud Ajak Masyarakat Ikut “Ayo Kursus”
KOMPAS.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyebut, saat ini Indonesia mendekati ranking tertinggi pengangguran terbanyak di usia 17-25 tahun.
Guna menekan angka pengangguran, Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan (DitSuslat), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) meluncurkan program Ayo Kursus 2021.
Program tersebut diharapkan mampu meningkatkan capaian belajar, serta sebagai alternatif pembelajaran yang berkualitas guna menciptakan SDM yang sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Solusi kurangi pengangguran muda
Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto, menjelaskan bahwa Ayo Kursus menjadi jembatan untuk anak-anak melakukan reskilling dan upskilling.
Dengan mengikuti program ini, peserta akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya dan memiliki keterampilan baru sesuai dengan kebutuhan DUDI.
“Kompetensi dimiliki harus sesuai dengan kebutuhan industri. Maka kerja sama itu melahirkan kurikulum dibangun bersama industri, pendidiknya dibimbing industri, sarananya sesuai kebutuhan industri, programnya sesuai dengan industri, sehingga lulusannya sesuai dengan industri,” ujarnya pada Silaturahmi Merdeka Belajar episode 9 yang bertajuk “Program Ayo Kursus, Tingkatkan Kompetensi untuk Berkompetisi”, seperti dirangkum dari laman Kemendikbud Ristek.
Sehingga itu, lanjut dia, angka pengangguran bisa ditekan, di samping meningkatkan jumlah wirausaha dan memperbanyak anak-anak yang telah lulus agar dapat bekerja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Triwulan 1 tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia turun 0,74 persen jika dibandingkan dengan Triwulan 1 tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
Kondisi tersebut disebabkan karena semakin bertambahnya angka pengangguran, banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap pekerja karena banyak perusahaan yang terpaksa tutup akibat terus menerus mengalami kerugian.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan program ini memberikan kesempatan kepada anak-anak usia sekolah atau putus sekolah, untuk kembali mendapatkan pendidikan.
“Upaya untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak usia sekolah atau putus sekolah, untuk kembali mendapatkan pendidikan, mereka harus kembali ke sekolah, salah satunya melalui program kursus dan pelatihan,” kata Nadiem secara daring, Rabu (22/9/2021), dirangkum dari laman Kemendikbud Ristek.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Wikan Sakarinto mengatakan dibutuhkan solusi bagi mereka agar tidak berada dalam status “menganggur ganda”, yakni tidak bisa melanjutkan kuliah maupun mendapatkan pekerjaan.
“Mereka justru didorong untuk mengembangkan diri dan bersiap pada era selanjutnya setelah pandemi, di mana gerbang-gerbang dunia kerja lebih terbuka namun persaingan tetap tinggi,” ungkap Wikan saat meresmikan peluncuran Ayo Kursus.
Sebagai solusi, program Ayo Kursus diintegrasikan dengan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang tengah berjalan tahun 2021.
Calon peserta didik dapat mendaftar secara mandiri di aplikasi Ayo Kursus yang berbasis komputer pada tautan https://banper.binsuslat.kemdikbud.go.id/ayo_kursus/