8 Cara Asah Rasa Ingin Tahu Anak, Awal Mula Tumbuhnya Jiwa Ilmuwan
KOMPAS.com – Rasa ingin tahu menjadi langkah pertama bertumbuhnya jiwa ilmuwan pada diri anak. Biasanya, anak kecil sering bertanya apa ini apa itu. Terkadang juga bertanya kenapa begini atau kenapa begitu.
Melansir laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, seorang anak secara kodratinya merupakan ilmuwan. Banyak bertanya itulah naluri sebagai ilmuwan mulai tumbuh.
Itulah sebabnya, orangtua disarankan harus memerdekakan anak sejak usia dini agar berpikir kreatif, kritis dan solutif. Tak hanya itu saja, orangtua hendaknya tidak serta merta melarang sebab akan membunuh daya kreasi seorang anak usia dini untuk tertarik dengan fenomena yang terjadi.
Hanya saja, pandemi kerap menjadi sebuah tantangan baru bagi orang tua dalam memelihara rasa ingin tahu anak selama di rumah saja.
Merangkum laman Sekolah Cikal, psikolog anak dan dewasa yang berdedikasi sebagai Konselor di Sekolah Cikal Serpong, Zahrani memberikan beberapa kiat memelihara rasa ingin tahu dan beberapa aktivitas yang bisa dilakukan bagi orang tua.
1. Sediakan ruang yang aman untuk anak bereksplorasi
Setiap anak unik dan memiliki cara yang berbeda-beda untuk mengekspresikan rasa ingin tahunya. Tugas orangtua adalah menyediakan ruang yang nyaman dan aman bagi anak untuk bereksplorasi.
Misalnya, anak sedang memiliki ketertarikan akan musik, berikanlah waktu dan ruang bagi anak untuk mengeksplorasi tentang musik sambil tetap mendampinginya.
2. Seringlah mengajak anak berdiskusi dengan pertanyaan terbuka
Memelihara rasa ingin tahu anak juga dapat dilakukan dengan mengajak anak berdiskusi dan menanyakan pertanyaan terbuka. Diskusi dapat dilakukan terkait berbagai hal yang menarik bagi anak.
Pertanyaan-pertanyaan terbuka dapat ditanyakan dengan menggunakan pertanyaan, “apa”, “bagaimana”, “kapan”, “siapa”, “dimana”, dan “mengapa”.
Misalnya, “Menurut kamu, bagaimana ya yang disebut dengan teman yang baik?”, “Kenapa ya Nak daun warnanya hijau?”, atau “Seperti apa pengalaman menginap di rumah sepupu kemarin?”.
3. Lakukan aktivitas membaca bersama
Sediakan waktu untuk membaca rutin bersama anak. Bahan bacaan yang dibaca diusahakan bervariasi dapat berupa fiksi maupun non fiksi. Setelah selesai membaca, ajaklah anak berdiskusi tentang bacaan yang dibaca.
Misalnya, jika tengah membaca sebuah dongeng, orang tua dapat meminta anak untuk membuat akhir cerita yang berbeda (open ending) dibanding dengan yang terdapat di bacaan.
4. Memberikan anak tantangan atau teka-teki
Mengajak anak untuk menyelesaikan teka-teki tertentu atau memberikan tantangan-tantangan kepada anak juga dapat mengasah rasa ingin tahu anak.
Misalnya mengajak anak bermain puzzle, menyelesaikan kuis atau teka-teki tertentu, bermain video game yang menantang, atau melakukan aktivitas menantang lainnya.
5. Usahakan untuk selalu menjawab pertanyaan anak Ketika memiliki rasa ingin tahu akan suatu hal, anak biasanya akan memiliki banyak pertanyaan. Usahakan untuk selalu menjawab pertanyaan anak atau memberikan informasi yang dibutuhkan.
Jika pun orang tua belum memiliki jawabannya orang tua bisa menunda memberi jawaban dengan mengatakan akan menjawab nanti atau mengajak anak mencari jawabannya bersama.
Dalam menjawab pertanyaan anak juga sebaiknya dengan cara yang sederhana, jelas dan sesuai dengan tahap perkembangan.
6. Ajak anak mencoba hal baru
Mengasah rasa ingin tahu anak juga dapat dilakukan dengan mengajak anak mencoba hal baru, misalnya memasak resep makanan baru, mencoba membersihkan rumah dengan cara baru, atau berekreasi di halaman rumah, atau melakukan kegiatan baru lainnya yang belum pernah dilakukan.
7. Ikuti imajinasi dan minat anak
Setiap anak memiliki imajinasi dan minat yang berbeda-beda. Misalnya ada anak yang berminat terhadap olahraga, ada yang berminat terhadap seni, dan ada pula anak yang berminat terhadap hal lainnya.
Ketahui minat anak dan kemudian dukung ia untuk mengembangkannya. Hal ini dikarenakan anak akan lebih banyak belajar melalui aktivitas yang menarik minat atau imajinasinya.
Misalnya, jika anak menyukai tentang planet atau ruang angkasa, maka orang tua dapat memberikan bacaan-bacaan terkait planet dan ruang angkasa ke anak.
8. Berikan apresiasi terhadap keberhasilan anak
Jika anak sedang tertarik terhadap sesuatu dan kemudian berusaha untuk mencari tahu atau melakukannya, maka orang tua dapat memberikan apresiasi terhadap usaha anak.
Misalnya anak sedang tertarik ingin mencoba resep brownies baru, dan kemudian ia berhasil membuatnya.
Maka orang tua dapat memberikan apresiasi berupa pelukan, hadiah, atau pujian akan keberhasilan anak sehingga anak merasa dihargai dan ke depannya akan terus memupuk rasa ingin tahunya.