Januari 2021 Pembelajaran Tatap Muka Diberlakukan Di Sukoharjo, Begini Skemanya

Januari 2021 Pembelajaran Tatap Muka Diberlakukan Di Sukoharjo, Begini Skemanya

Januari 2021 Pembelajaran Tatap Muka Diberlakukan Di Sukoharjo, Begini Skemanya

Solopos.com, SUKOHARJO — Sistem pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh jenjang pendidikan di Kabupaten Sukoharjo akan diberlakukan pada awal Januari 2021. Skema PTM dengan protokol kesehatan tengah disiapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sukoharjo.

Kepala Disdikbud Sukoharjo, Darno, mengatakan segera mengirim surat edaran terkait PTM ke seluruh sekolah. Termasuk teknis sistem pembelajaran tatap muka yang diterapkan. “Teknis pembelajaran tatap muka masih kita godok. Namun, yang jelas Januari kita akan mulai pembelajaran tatap muka,” kata Darno ketika berbincang dengan Solopos.com di kantornya pada Selasa (24/11/2020).

Darno mengatakan pembelajaran tatap muka diberlakukan merujuk kebijakan Kemendikbud. Selain itu, mempertimbangkan kualitas dan kuantitas pendidikan di Sukoharjo yang dinilai tak maksimal selama pembelajaran jarak jauh (PJJ). Guru tidak optimal dalam melaksanakan pembelajaran sekolah. Seperti pemberian tugas hingga dikumpulkan sepekan sekali.

Guru juga tak mampu memantau perkembangan masing-masing siswa selama PJJ. Apakah itu tugas dikerjakan sendiri oleh siswa atau orang tua, guru tidak bisa membedakan. Dengan pertimbangan itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo menyiapkan pembelajaran tatap muka mulai Januari nanti.

“Sekolah harus menindaklanjuti dengan menyiapkan sarana prasarana pendukung protokol kesehatan. Seperti tempat cuci tangan, pengukur suhu, dan lainnya,” katanya.

Membentuk Huruf U

Menurut Darno, dalam skema pembelajaran tatap muka yang disiapkan akan mewajibkan seluruh guru datang lebih awal daripada para siswa. Kemudian guru memastikan para siswa masuk ke sekolah dengan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mengecek suhu tubuh, dan mencuci tangan hingga siswa masuk kelas.

Dengan demikian tak ada siswa yang bermain di luar kelas. Selain itu jumlah siswa masuk sekolah dibatasi per kelas separuh dari jumlah siswa. Di mana tempat duduk sudah diatur berjauhan atau berjarak lebih dari satu meter.

“Tempat duduk diatur menempel tembok semua jadi model huruf U dan guru ada di tengah. Jadi ada jarak antara satu siswa dengan lainnya,” katanya.

Kegiatan belajar mengajar (KBM) juga diberlakukan sistem sif ganjil genap, dimana siswa tidak masuk setiap hari. Lalu KBM berlaku hanya tiga jam yakni mulai pukul 08.00 sampai pukul 11.00 WIB. Tidak ada jeda waktu istirahat sehingga anak sekolah masuk ke ruang kelas langsung melaksanakan KBM. Namun yang masih menjadi kendala adalah siswa yang menggunakan angkutan umum. Ini yang masih menjadi masalah.

“Kami belum ada solusi untuk siswa yang menggunakan angkutan umum ini. Karena sama saja saat mereka berangkat sekolah, tapi harus menggunakan angkutan umum yang rawan akan penyebaran Covid-19. Jumlah siswa menggunakan angkutan umum banyak di Sukoharjo,” katanya.

Respons Wali Murid

Salah satu wali murid kelas V SD Negeri 2 Mandan, Sukoharjo, Linda Hastuti, 37, menyambut baik langkah Disdikbud yang akan menerapkan PTM mulai Januari nanti. Menurutnya selama ini orang tua dibuat pusing dengan sekolah daring atau pembelajaran jarak jauh.

“Tiap hari HP saya penuh tugas sekolah anak. Karena anak tidak memiliki HP sendiri,” katanya.

Dengan pembelajaran tatap muka, lanjut dia, anak akan lebih maksimal dalam menyerap pelajaran. Tidak seperti kondisi saat ini, anak harus belajar sendiri bersama orang tua. Selain itu selama pembelajaran jarak jauh anak sering jenuh karena seharian di dalam rumah dan tidak bisa bersosialisasi dengan teman sekolah. Meski demikian, dia berharap sekolah menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat pembelajaran tatap muka diberlakukan.

https://www.solopos.com/januari-2021-pembelajaran-tatap-muka-diberlakukan-di-sukoharjo-begini-skemanya-1093652

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *