Unila Raih Dua Peringkat Dunia

Unila Raih Dua Peringkat Dunia

Unila Raih Dua Peringkat Dunia

KOMPAS.com – Universitas Lampung (Unila) memperoleh dua peringkat dunia dari THE Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2021 dan Scimago Institution Ranking (SIR).

Di pemeringkatan THE Impact Rankings 2021, Unila berhasil masuk dalam peringkat 601-800, dari 1.115 perguruan tinggi terbaik dunia.

Sedangkan di Indonesia, Unila berada di posisi 14 sebagai perguruan tinggi terbaik versi THE Impact Rankings 2021.

Pemeringkatan THE Impact Ranking dilakukan dengan mengukur dan melihat peran perguruan tinggi di dunia melalui 17 indikator tujuan SDGs.

Indikator yang digunakan adalah berdasarkan pada aspek stewardship, research, dan outreach.

“Bersyukur atas torehan prestasi ini. Untuk pertama kalinya Unila berhasil masuk peringkat dunia versi THE Impact Rankings 2021,” kata Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan TIK Unila Sunarso, melansir laman Unila, Selasa (27/4/2021).

Bukan hanya dari THE Impact Rankings 2021, Unila juga berhasil meraih pemeringkatan dari Scimago Institution Ranking (SIR). Kali ini, Unila berada di posisi 10 perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

Sedangkan di dunia berada di posisi 715. Scimago merupakan lembaga pemeringkatan asal Spanyol yang memberi penilaian kepada universitas dan institusi riset dunia.

Penilaian Scimago Institution Ranking didasarkan pada tiga aspek yaitu riset, inovasi, dan sosial suatu perguruan tinggi atau lembaga riset.

“Scimago erat kaitannya dengan scopus, jadi lembaga lembaga ini melakukan perankingan jurnal mulai dari Q1, Q2, Q3, dan Q4, kemudian menilai riset, inovasi, dan sosial dari suatu perguruan tinggi,” ujar Suharso.

Dengan perolehan dua prestasi dari lembaga pemeringkat internasional, dia berharap dapat memacu semangat dosen Unila dalam melakukan penelitian dan menerbitkan publikasi di jurnal nasional maupun internasional.

Untuk memacu semangat dosen melakukan penelitian, dia mengusulkan penambahan anggaran penelitian dosen.

“Tahun ini saya meminta tambahan dana penelitian dosen sekitar Rp 4,5 miliar, dari Rp 28 miliar jadi Rp 32,5 miliar, karena anggaran tahun lalu hanya mencakup penelitian 500 dosen,” sebut dia.

Dengan tambahan itu, dia ingin separuh dosen Unila dari total sekitar 1.400 dosen bisa melakukan penelitian.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/04/27/184934071/unila-raih-dua-peringkat-dunia?page=all#page2

Share