Mahasiswa hingga Peneliti Indonesia-Belanda Berkolaborasi di Pekan Pendidikan-Riset 2021

Mahasiswa hingga Peneliti Indonesia-Belanda Berkolaborasi di Pekan Pendidikan-Riset 2021
KOMPAS.com – Indonesia dan Belanda kembali menggelar pekan kerja sama pendidikan dan riset Indonesia-Belanda di tahun 2021.
Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (Winner) 2021 atau pekan kerja sama pendidikan dan riset Indonesia-Belanda berlangsung pada tanggal 26-28 Oktober 2021, disemarakkan dengan seminar, talkshow, workshop dan networking.
Akademisi, dosen, peneliti, mahasiswa dan profesional dari kedua negara diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitian, membahas bagaimana kolaborasi, hingga mencari solusi dalam hal penelitian dan pendidikan untuk mencapai 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Acara pembukaan yang berlangsung secara hybrid, Rabu (27/10/2021), turut mengundang 25 mahasiswa dari Indonesia dan Belanda.
Kontribusi mahasiswa dalam pembangunan berkelanjutan
Dalam pesan video, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim menekankan ambisi besarnya di bidang pendidikan dan perlunya mentransformasi pendidikan vokasi melalui kemitraan publik-swasta.
“Gerakan berani kami dengan ‘Merdeka Belajar’ akan mengubah masa depan pendidikan di Indonesia. Dengan kolaborasi yang kuat, kami siap untuk mengambil langkah lebih lanjut untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs),” paparnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Budaya, dan Ilmu Pengetahuan Belanda Ingrid van Engelshoven secara khusus menyambut para mahasiswa yang telah hadir baik di Jakarta, Indonesia maupun Utrecht, Belanda untuk mengajukan pertanyaan selama sesi hybrid online.
“Sangat penting bahwa kami menggunakan minggu ini untuk berdiskusi dan berkolaborasi, itulah tepatnya tentang Winner,” ujarnya.
Pertanyaan muncul dari para mahasiswa di Indonesia dan Belanda tentang bagaimana para mahasiswa dan lembaga pendidikan sendiri dapat berkontribusi lebih aktif terhadap SDGs.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam mengatakan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) sangat cocok dengan “Kampus Merdeka”.
Kebijakan pendidikan yang kini fokus pada cara belajar yang inovatif menjadi salah satu cara mencapai pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, inovasi bukan hanya tentang “hard sciences”.
“Dasar untuk pembangunan berkelanjutan adalah pendidikan, kita perlu memperkuat pendidikan untuk mencapai SDG’s,” paparnya.
Konferensi Winner berlanjut pada tanggal 27 dan 28 Oktober dengan program yang sangat beragam. Menghadirkan lebih dari 120 pembicara yang mempunyai latar belakang sebagai kaum akademisi, peneliti, wirausaha, pemangku jabatan pemerintah dan berdiskusi secara pararel terkait sains, pendidikan, kerja sama dan kebijakan.