Kuliah Seni Di ISI Solo, Enggak Melulu Jadi Seniman Hlo

Kuliah Seni Di ISI Solo, Enggak Melulu Jadi Seniman Hlo

Kuliah Seni Di ISI Solo, Enggak Melulu Jadi Seniman Hlo

Solopos.com, SOLO — Lulus dari kuliah seni di Institut Seni Indonesia atau ISI Surakarta/Solo di Jawa Tengah tenyata enggak melulu jadi seniman hlo.

Sebagaimana diketahui, kuliah seni masih dianggap sebelah mata bagi sebagian orang. Pertanyaan, “Kuliah seni mau jadi apa?” bakal muncul di telinga mahasiswa yang belajar di kesenian, termasuk ISI Solo.

Banyak yang beranggapan kuliah di seni, terutama di ISI Solo lebih banyak mempelajari hal teknis. Padahal hal tersebut belum tentu benar.

Fotografer yang juga Dosen Fotografi di ISI Solo, Anin Astiti mengatakan kuliah di seni bukan melulu belajar mengenai teknisnya saja, tetapi juga belajar mengenai kompetensi-kompetensi lain. Di mana dengan belajar hal tersebut, lulusan Program Studi Fotografi ISI Solo banyak yang bekerja di pengkaji foto, pencipta foto hingga kurator foto.

Hal ini juga menjawab bahwa kuliah seni di ISI Solo tak melulu bekerja sebagai seniman. Tetapi, bisa lebih dari itu.

“Kami dibekali dengan mata kuliah-mata kuliah lain di luar teknis. Secara umum ada beberapa kompetensi, antara lain bisa jadi pengkaji foto, pencipta foto kemudian seniman fotografi. Kemudian ada lagi beberapa kompetensi-kompetensi lain, seperti kurator foto, entrepeneur fotografi. Dan sama untuk hal-hal lain yang berkaitan dengan penelitian,” ujar dia dalam acara Talkhshow#01 Ayo Kuliah Seni yang tayang di kanal Youtube ISI Surakarta, Sabtu (4/4/2021).

Menjadi seseorang lulusan seni ISI Solo, mereka juga dituntut mengetahui ilmu dasar mengenai kesenian maupun kebudayaan. “Berbicara seni bukan hanya seniman yang tidak tahu basic-nya apa. Sehingga memang potensi untuk jadi sesuatu dan profesi itu ada. bukan hanya seniman atau fotografer. Ada kompetensi yang dilakukan di situ,” tambah dia.

Bukan Hanya Jadi “Pengamen”

Pada kesempatan yang sama, koreografer dan juga Dosen Tari ISI Solo, Eko Supriyanto mengatakan lulusan kuliah seni juga bukan hanya menjadi “pengamen” alias penghibur saja.

Ia menceritakan selama masa-masa kuliah di seni banyak orang yang beranggapan dirinya hanya menjadi pengamen saja. Padahal dengan seni, ia bisa bertemu dengan banyak orang dan juga bisa melancong ke berbagai pelosok Indonesia.

“Tidak harus menjadi pengamen. Dengn sangat senang hati kuliah di seni saya bisa berkesempatan dengan ketemu banyak orang. Nah, ini kesempatan yang belum banyak tidak diketahui orang banyak, termasuk kesempatan untuk travelling,” ujar Eko.

Berbicara mengenai prospek pekerjaan di ISI Solo terutama Program Studi Tari, Eko mengatakan prospek di kesenian banyak sekali tapi semuanya harus dijalani dengan penuh ketekunan.

“Dan kalau ngomongin pekerjaan itu banyak sekali. Nek iso sinau tenanan bisa jadi seseorang. Pokoknya harus tekun,” tambah dia.

https://www.solopos.com/kuliah-seni-di-isi-solo-enggak-melulu-jadi-seniman-hlo-1116283

Share