Festival Dalang Cilik Jaga Nyawa Wayang Untuk Masa Depan….
Solopos.com, SOLO — Dalang cilik asal Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Alif Rizky Ramadan, 9, tampil prima dalam Festival Dalang Cilik Surakarta 2021. Mengenakan beskap lengkap, Selasa (23/2/2021) siang, murid Kelas III SD Kenokorejo 2 Polokarto, Sukoharjo, ini dihujani tepuk tangan sepanjang acara.
Sabetan, antawecana, dan suaranya lantang terdengar. Lakon Sesaji Rajasuya dibawakan selama 30 menit tanpa jeda. Kisahnya menceritakan tentang upacara Sesaji Rajasuya yang diadakan oleh para Pandawa.
Dicuplik dari kisah Mahabharata yang diolah ulang versi anak-anak. Sesaji Rajasuya merupakan lakon baru bagi Alif. Namun, tak butuh waktu lama untuknya bisa menghafal dialog tiap adegan hingga siap pentas.
Alif latihan sepekan sekali selama satu bulan. “Seneng main wayang. Jadi gampang hafalnya,” terangnya saat diwawancara seusai pentas.
Alif mengatakan ini merupakan pentas langsung keduanya selama Covid-19. Setahun terakhir banyak tawaran manggung yang terpaksa dibatalkan karena pandemi.
“Pentas langsung di pendapa sanggar. Biar enggak lupa sama pentas wayang. Soalnya pas pandemi jarang pentas,” jelasnya ditemani sang mama, Tina Wulandari.
Setelah Alif, agenda festival dilanjutkan dengan penampilan Hafidz Zidan dengan lakon Babad Alas Wanamarta, Gabriel Sanata dengan cerita Kikis Tunggorono, dan dua dalang lainnya. Lima finalis selanjutnya bakal pentas di hari kedua, Rabu (24/2/2021).
Acara diadakan tanpa penonton langsung dan disiarkan di kanal YouTube Dinas Kebudayaan, dan Dinas Pariwisata Kota Surakarta mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.
Pelestarian
Kepala Bidang (Kabid) Pelestarian Dinas Kebudayaan Solo, Is Purwaningsih, Selasa, mengatakan Festival Dalang Cilik Surakarta tahun lalu sempat ditunda karena pandemi Covid-19. Tahun ini mereka bertekad tetap menggelar acara tahunan ini secara luring dan daring.
Upaya tersebut dilakukan agar regenerasi dalang di Solo tetap terjaga. Pandemi bahkan mengubah konsep festival. Biasanya dimeriahkan 26 peserta secara langsung. Sementara itu, di tahun ini hanya dipilih sepuluh peserta demi mengurangi kerumunan.
Sepuluh finalis yang tampil dibagi dalam dua kategori yakni Kategori A untuk siswa SD, dan Kategori B untuk siswa SMP. Mereka berasal dari berbagai kota/kabupaten se-Solo Raya. Tiap kategori akan dinilai dewan juri dan ditetapkan sebagai jawara sebagai Dalang Mumpuni, Dalang Sabet, Dalang Catur, Dalang Nggendhingi, dan Dalang Sanggit. “Harapannya semua finalis termotivasi mengembangkan bakat seni pedalangan mereka untuk pelestarian budaya yang tercermin pada wayang kulit,” tambah Is.
Dalam kesempatan itu, Dinas Kebudayaan juga menampilkan berbagai jenis wayang dalam rangkaian acara. Di antaranya Wayang Suket, Wayang Gemblung, serta diskusi tentang filosofi Wayang Semar Raksasa pada hari pertama. Pada hari terakhir panitia menyajikan Wayang Kancil dan Wayang Golek.
https://www.solopos.com/festival-dalang-cilik-jaga-nyawa-wayang-untuk-masa-depan-1110111